dari mereka menampar pipi yang lain. Orang yang mendapat tamparan terluka hatinya, tapi dengan tanpa mengatakan sepatah kata pun, ia menulis di pasir:
"HARI INI TEMAN BAIKKU MENAMPAR PIPIKU"
Mereka melanjutkan perjalanan sampai menemukan sebuah oasis, dimana mereka memutuskan untuk mandi di sana. Waktu itu orang yang menerima tamparan dan sakit hatinya, tenggelam dan temannya berhasil menyelamatkannya. Setelah pulih dari rasa takutnya, ia menulis di sebuah batu:
"HARI INI TEMAN BAIKKU MENYELAMATKAN NYAWAKU".
Teman yang telah menampar dan menyelamatkan sahabatnya, bertanya,
Yang ditanya tersenyum dan menjawab:"Mengapa setelah saya menyakitimu kamu menulis di pasir, dan sekarang kamu menulis
di batu?"
"Saat seorang teman menyakiti kita,kita harus menuliskannya di pasir, dimana angin maaf akan bertugas menghapusnya, dan saat sesuatu yang hebat terjadi, kita harus memahatnya
di batu kenangan di hati, dimana tidak ada angin yang dapat menghapusnya."
di batu kenangan di hati, dimana tidak ada angin yang dapat menghapusnya."
Belajarlah untuk menulis di pasir.
Landy say's
cerita ini bagus banget, bagi aku pribadi memaafkan and melupakan kesalahan orang adalah dua hal yang paling sulit untuk di lakukan. Apalg kalau aku bener-bener merasa sangat di sakiti, di khianti, di kecewakan. Akankah aku bisa menulis di atas pasir?
0 komentar:
Posting Komentar